Jumat, 04 Mei 2018

Ingredients #7

Ingredients #7

Saffron ( Kuma - Kuma )


DEFINISI
   
     Kuma-kuma atau safron (saffron) adalah nama untuk rempah-rempah dari bunga Crocus sativus ("bunga pacar"), sekaligus nama umum untuk tanaman Crocus sativus dari marga crocus famili Iridaceae.
     Bunga kuma-kuma memiliki tiga kepala putik (stigma) yang terletak distal terhadap daun buah. Bagian tangkai putik, yang menghubungkan stigma dengan bagian bunga paling dalam, sering dikeringkan dan disebut safron yang dipakai sebagai bumbu masakan dan bahan pewarna..

SEJARAH

      Safron sudah dibudidayakan lebih dari 3.000 tahun yang lalu. Tanaman safron yang dibudidayakan orang sekarang ini berasal dari spesies Crocus cartwrightianus yang berasal dari alam bebas. Spesies C. sativus yang muncul di akhir zaman perunggu di pulau Kreta adalah mutan steril dari C. cartwrightianus, akibat seleksi yang dilakukan petani dengan hanya menanam tanaman safron yang memiliki tangkai putik yang panjang. Safron pertama kali dicatat dalam naskah botani asal abad ke-7 SM yang dikumpulkan atas perintah Ashurbanipal. Sejak itu selama 4.000, safron terus disebut-sebut orang sebagai obat yang bisa mengobati lebih dari 90 jenis penyakit.

NUTRISI

Kandungan Gizi
Saffron
Jumlah Per 100 g
Kalori (kcal) 310
Jumlah Lemak                         6 g
Lemak jenuh                           1,6 g
Lemak tak jenuh ganda           2,1 g
Lemak tak jenuh tunggal         0,4 g
Kolesterol                                0 mg
Natrium                                   148 mg
Kalium                                     1.724 mg
Jumlah Karbohidrat                 65 g
Serat pangan                           3,9 g
Protein                                     11 g
Vitamin A         530 IU Vitamin C 80,8 mg
Kalsium           111 mg Zat besi         11,1 mg
Vitamin D 0 IU   Vitamin B6 1 mg
Vitamin B12 0 µg  Magnesium 264 mg

KUALITAS

      Walaupun sudah ada pengendalian kualitas dan standarisasi, pemalsuan mutu safron berjalan terus sejak abad pertengahan di Eropa hingga sekarang. Metode pemalsuan yang paling umum di antaranya dengan mencampur bahan pengisi seperti umbi bit, serat buah delima, serat sutera yang disepuh merah, atau tangkai putik berwarna kuning yang tanpa rasa dan tanpa bau. Cara klasik untuk menambah berat safron yang belum digiling adalah dengan mencelupkannya ke dalam madu atau minyak sayur. Dibandingkan safron yang belum digiling, safron bubuk justru lebih mudah dipalsukan kemurniannya dengan campuran kunyit, paprika, dan bahan pengisi lain. Pemalsuan juga dilakukan dengan memasang label yang tidak sesuai dengan mutu safron


MANFAAT

    Bagi penggemar safron, safron memiliki aroma bagaikan madu dengan sedikit nuansa harum jerami. Masakan Arab, India, Asia Tengah, Iran, Eropa, Maroko, dan masakan orang Cornish sering menggunakan safron sebagai pewarna makanan sekaligus penambah aroma. Safron juga sering digunakan pada kue-kue, permen, dan minuman keras. Bunga safflower (Carthamus tinctorius) yang dijual dengan nama "safron Portugis" (assafroa) dan kunyit sering digunakan sebagai pengganti safron yang berharga mahal. Ilmu kedokteran modern berhasil mengungkap berbagai khasiat safron, seperti antikarsinogenik (pencegah kanker), anti-mutagenik (pencegah mutasi), immunomodulasi (memperbaiki sistem imun), dan antioksidan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar