Sabtu, 23 November 2019

Ingredients #2

1.BERAS



DEFINISI

     Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma' (bagian yang menutupi).
     Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras.
     Beras umumnya tumbuh sebagai tanaman tahunan. Tanaman padi dapat tumbuh hingga setinggi 1 - 1,8 m. Daunnya panjang dan ramping dengan panjang 50 – 100 cm dan lebar 2 - 2,5 cm. Beras yang dapat dimakan berukuran panjang 5 – 12 mm dan tebal 2 – 3 mm.

SEJARAH

    Sejarah beras menurut beberapa sumber sejak tahun 2500 SM, beras telah menjadi sumber makanan utama masyarakat di dunia. Asal produksi padi yaitu dari Cina dan menyebar ke negara-negara lain seperti Sri Lanka dan India. Diyakini bahwa beras dibawa ke Asia Barat dan Yunani pada 300 SM oleh tentara Alexander Agung.
     Pada 800 Masehi, orang-orang di Afrika Timur berdagang dengan orang-orang dari India, dari sini awal mulanya Indonesia diperkenalkan pada tanaman padi atau beras. dan sekarang indonesia telah menjadi supplier beras terbesar ke-3 di dunia

NUTRISI :

Nilai nutrisi per              100 g (3,5 oz)
Energi                             1.527 kJ (365 kcal)
Karbohidrat                    79 g
- Gula                             0.12 g
- Serat pangan               1.3 g
Lemak                            0.66 g
Protein                            7.13 g
Air                                  11.62 g
Tiamina (Vit. B1)            0.070 mg (5%)
Riboflavin (Vit. B2)         0.049 mg (3%)
Niasin (Vit. B3)               1.6 mg (11%)
Asam Pantotenat (B5)    1.014 mg (20%)
Vitamin B6                      0.164 mg (13%)
Folat (Vit. B9)                  8 μg (2%)
Kalsium                           28 mg (3%)
Besi                                 0.80 mg (6%)
Magnesium                     25 mg (7%)
Mangan                           1.088 mg (54%)
Fosfor                              115 mg (16%)
Kalium                             115 mg (2%)
Zink                                 1.09 mg (11%)

FUNGSI :


     Beras sebagai menu pokok harian yang selalu dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia ini memiliki kandungan pati yang cukup besar dibandingkan dengan sereal. Selain itu, dalam beras juga mengandung vitamin, protein, mineral, dan air. Beras yang mengandung karbohidrat ini sangat dibutuhkan untuk Anda yang memiliki banyak aktivitas karena karbohidrat berguna sebagai pemasok energi untuk tubuh.
      Dalam masakan, beras yang sudah menjadi nasi memiliki rasa yang legit dan terkadang jika mendapatkan beras yang kuran bagus akan terasa anta atau hambar. Biasanya cara untuk menjadikan nasi menjadi lebih gurih dapat dimasak menjadi nasi goreng ataupun dimasak dengan menggunakan mentega saja. Sedangkan untuk beras hitam dan beras ketan biasanya lebih sering digunakan untuk membuat bubur ketan yang disiram dengan saus santan.

JENIS-JENIS BERAS :

Beras putih, sesuai namanya, berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Beras ini mendominasi pasar beras.
Beras merah, akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu.
Beras hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.
Ketan (atau beras ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin.
Ketan hitam, merupakan versi ketan dari beras hitam

(https://id.wikipedia.org/wiki/Beras)

2.MADU



DEFINISI :

      Madu adalah cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan berasa manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga. Jika Tawon madu sudah berada dalam sarang nektar dikeluarkan dari kantung madu yang terdapat pada abdomen dan dikunyah dikerjakan bersama tawon lain, jika nektar sudah halus ditempatkan pada sel, jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi fermentasi.

SEJARAH :

     Sejarah penggunaan madu oleh manusia sudah cukup panjang. Dari dulu manusia menggunakan madu untuk makanan dan minuman sebagai pemanis atau perasa dan madu sudah digunakan manusia untuk mengobati berbagai jenis penyakit, namun baru beberapa periode ini antiseptik dan antibakteri yang berasal dari madu bisa dijelaskan secara kimiawi.

NUTRISI :

Energi 1.272 kJ (304 kcal)
Karbohidrat 82.4 g
- Gula 82.12 g
- Serat pangan 0.2 g
Lemak 0 g
Protein 0.3 g
Air 17.10 g
Riboflavin (Vit. B2) 0.038 mg (3%)
Niasin (Vit. B3) 0.121 mg (1%)
Asam Pantotenat (B5) 0.068 mg (1%)
Vitamin B6 0.024 mg (2%)
Folat (Vit. B9) 2 μg (1%)
Vitamin C 0.5 mg (1%)
Kalsium 6 mg (1%)
Besi 0.42 mg (3%)
Magnesium 2 mg (1%)
Fosfor 4 mg (1%)
Kalium 52 mg (1%)
Natrium 4 mg (0%)
Zink 0.22 mg (2%)

FUNGSI :

     Madu berfungsi sebagai pemanis alami, dan madu juga memiliki banyak manfaat dan nilai gizi yang tinggi, yang di antaranya bermanfaat sebagai :
- Mencegah kanker serta penyakit jantung.
- Mengurangi batuk.
- Membantu meningkatkan daya ingat.
- Membantu menghilangkan luka.
- Merupakan sumber nutrisi yang lengkap.
- Menghilangkan alergi.
- Metabolism alhkohol.
- Memerangi bakteri yang ada di dalam tubuh

KARAKTERISTIK :

     Madu adalah campuran dari gula dan senyawa lainnya. Sehubungan dengan karbohidrat, madu terutama fruktosa (sekitar 38,5%) dan glukosa (sekitar 31,0%),[3] sehingga mirip dengan sirup gula sintetis diproduksi terbalik, yang sekitar 48% fruktosa, glukosa 47%, dan sukrosa 5%. Karbohidrat madu yang tersisa termasuk maltosa, sukrosa, dan karbohidrat kompleks lainnya. Seperti semua pemanis bergizi yang lain, madu sebagian besar mengandung gula dan hanya mengandung sedikit jumlah vitamin atau mineral

(https://id.wikipedia.org/wiki/Madu)

3.TRUFFLES

 

DEFINISI

    Truffle adalah bagian yang membesar dari jamur Ascomycetes, yang merupakan salah satu spesies jamur dari genus Tuber. Truffle adalah jamur ectomycorrhizal, dan dengan demikian biasanya ditemukan menempel ke akar pohon. Penyebaran sporanya didapat melalui fungivora, hewan yang memakan jamur-jamuran.
Truffle terkenal dan berharga tinggi dalam budaya kuliner Eropa dengan perannya sebagai penyedap makanan. Ahli tata boga Jean Anthelme Brillat-Savarin menyebut truffle sebagai "intannya dapur". Truffle sangat dihargai dalam masakan Perancis, Kroasia, Georgia, Bulgaria, Yunani, Italia, Timur Tengah, dan Spanyol, sebagaimana juga sangat dihargai dalam kuliner tingkat tinggi dunia.

SEJARAH

     Penyebutan truffle pertama kali muncul dalam naskah neo-Sumeria terkait kebiasan makan lawan mereka, suku Amorite (Dinasty Ketiga Ur, Abad 20 SM), dan kemudian muncul juga dalam tulisan mengenai Theophrastus dari abad 4 SM. Di masa lalu, sumber truffle adalah misteri bagi banyak orang. Plutarch dan yang lainnya mengira truffle adalah hasil dari paduan cahaya, kehangatan, dan air di dalam tanah, sementara Juvenal mengira petir dan hujan adalah sumbernya. Cicero menganggap mereka adalah anak dari tanah, sementara Dioscorides mengira truffle adalah sejenis umbi-umbian.
     Roma dan Thracia pada masa klasik memproduksi tiga jenis truffle, umbi melanosporum, umbi magnificanus, dan umbi magnatum. Orang Roma sendiri tidak mengkonsumsi truffle ini, dan lebih memilih jamur jenis Terfez, atau lebih dikenal sebagai "truffle padang pasir". Kebiasaan penggunaan terfez di Roma masuk dari Lesbos, Carthage, dan Libya, yang pada saat itu iklimnya tidak terlalu kering seperti sekarang. Trefez lebih pucat, mengarah ke warna mawar. Tidak seperti truffle, terfez tidak terlalu kaya rasa. Bangsa Roma menggunakannya sebagai perantara rasa, karena terfez cenderung menyerap rasa bahan lainnya. Ini cocok dengan kebiasaan orang Roma zaman dulu yang senang memakai banyak rempah dan perasa.

NUTRISI

Kandungan Gizi
Truffle
Jumlah Per 100 g

Kalori (kcal)                 284
Jumlah Lemak             0,7 g
Kolesterol                    0 mg
Natrium                       35 mg
Kalium                         754 mg
Jumlah Karbohidrat     73 g
Serat pangan               70 g
Protein                          9 g

Vitamin A  0 IU          Vitamin C 0 mg
Kalsium    159 mg    Zat besi     5,9 mg
Vitamin D 0 IU   Vitamin B6 0,1 mg
Vitamin B12 0 µg  Magnesium 83 mg

BUDIDAYA

      Truffle sebenarnya tumbuh liar, dan penanaman dengan sengaja sulit dilakukan. Namun memang ada upaya untuk membudidayakannya. Sejak 1808, telah ada beberapa upaya yang berhasil dalam menanam truffle, yang dalam Bahasa Perancis dikenal sebagai trufficulture. Manusia telah menyadai bahwa truffle cenderung tumbuh di akar pohon tertentu. Pada 1808, Joseph Talon dari daerah Apt, Caucluse di selatan Perancis, mempunyai ide untuk menanam beberapa tunas kecil yang dia kumpulkan di akar pohon oak, yang sering menjadi inang truffle.


TRUFFLES DALAM DUNIA KULINER

     Karena harganya yang mahal dan baunya yang kuat, truffle hanya digunakan dalam jumlah kecil. Truffle bisa ditemukan dijual secara komersial dalam bentuk segar atau diawetkan, biasanya dalam larutan garam encer.
      Truffle putih biasanya disajikan mentah, dan biasanya ditaburkan diatas pasta, salad, atau telur goreng. Truffle hitam atau putih yang diiris tipis juga bisa diselipkan di antara potongan daging, di bawah kulit dari ayam atau burung yang dipanggang, saat pengolahan foie gras, untuk pate, atau lainnya. Beberapa keju juga mengandung truffle.
      Truffle hitam biasanya berbau lebih lemah dan pekat rasanya dari truffle putih. Rasanya digambarkan manis layaknya sirup. Truffle hitam juga digunakan dalam pembuatan garam truffle dan madu truffle.
      Dulu biasanya truffle dikupas, namun kini kulitnya pun digunakan karena dianggap berharga. Beberapa restoran di Swiss masih memisahkan kulit truffle untuk dicampurkan ke saus.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Truffle)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar